Kamis, 29 Januari 2009

Cristiano Ronaldo Sudah Teken Pra-Kontrak Dengan Madrid

Cristiano Ronaldo (foto) harus siap-siap membayar €20 juta jika batal bergabung dengan Real Madrid musim panas mendatang, demikian Sport.

Media Spanyol itu melansir berita agen Ronaldo, Jorge Mendes, sudah menyepakati pra-kontrak dengan eks presiden Madrid, Ramon Calderon, saat masih bertugas. Kontrak tersebut disebut bernilai tak kurang dari €100 juta.

Ronaldo gencar diberitakan akan pindah ke Madrid sejak musim panas lalu. Meskipun memutuskan bertahan, rumor transfer tidak lantas berhenti dengan sendirinya.

Calderon adalah figur yang berupaya keras menghadirkan Ronaldo. Ironisnya, jika sang pemain jadi bergabung, Calderon takkan lagi menikmati keberhasilan karena sudah menanggalkan jabatannya sebagai presiden Madrid.

Bagi Ronaldo, perjanjian ini harus membuatnya dapat membujuk Sir Alex Ferguson agar mau melepasnya, atau dia akan kehilangan sejumlah besar uang, yang tentu tidak mau dilakukannya.

Usai menjadi pemain terbaik dunia, mungkin Ronaldo merasa perlu tantangan baru setelah sukses meraih segalanya bersama Manchester United. Klub juara Inggris ini tentu tidak akan melepasnya begitu saja.

Jika Florentino Perez memenangi pemilihan presiden, diprediksi Perez tidak akan menjalankan transfer ini. Bukan karena tidak menyukai Ronaldo, tapi Perez memilih untuk memulai awal baru.

Perez enggan menyelesaikan kesepakatan yang dibuat oleh Calderon dan atas dasar ini, United akan selamat. Meski barangkali untuk waktu yang tidak akan lama.

Jumat, 09 Januari 2009

PROFIL: Real Madrid, Raksasa Pelaku Sejarah Selama lebih satu abad Real Madrid tak sekadar membangun tradisi sebagai raksasa dengan banyak gelar juara

Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.

Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 -- organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.

Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.

La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.

Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona -- seteru abadinya -- dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.

David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand name Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.

Sejarah singkat

Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.

Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.

Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.

Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.

Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.

Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.

Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.

Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.

El Derbi madrileño

Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.

Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

El Clásico

Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif.

Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri.

Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.

Stadion

Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.

Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.

Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.

Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.

Keuangan

Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans.

Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan.

Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.

Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.

Statistik dan Rekor

Manuel Sanchís Hontiyuelo masih memegang rekor tampil dengan 721 kali berlaga sebagai pemain inti antara 1983 sampai 2001. Forward Santillana di tempat kedua dengan 643 kali.

Iker Casillas paling banyak berada di bawa mistar Madrid, dengan 418 kali. Luis Figo menjadi pemain Madrid yang paling banyak memperkuat tim nasional, yaitu 127 kali mengenakan kostum Portugal.

Alfredo di Stéfano masih memegang rekor gol sepanjang masa, dengan 307 gol dalam 396 laga antara 1953 sampai 1964. Rekor gol Stefano di Eropa, 49 gol dari 58 pertandingan, bertahan sampai 2005. Adalah Raul Gonzales yang melewatinya di tahun 2005.

Di Stéfano juga memegang rekor klub sebagai pencetak gol terbanyak di liga, dengan 216. Raul Gonzales berpeluang melampauinya, karena saat ini sang kapten telah membuat 211 gol di liga, dan 304 di seluruh kompetisi.

Gol tercepat dalam sejarah klub dibuat Ronaldo. Striker asal Brasil itu melakukannya ke gawang Atletico Madrid, 3 Desember 2003, dalam waktu 15 detik.

Resminya, penonton terbanyak di Santiago Bernabeu terjadi dalam laga Piala Raja 2006, yaitu 83.329. Namun saat ini kapasitas stadion Madrid hanya 80.354. Rata-rata penonton tertinggi dalam satu musim adalah 76.234, yang dibuat musim 2007/2008. Ini juga yang tertinggi di Eropa.

Madrid paling banyak meraih gelar domestik; yaitu 31, dan memegang rekor juara lima kali berturutan sepanjang musim 1960-1965. Madrid juga memegang rekor tak terkalahkan paling panjang di dunia, yaitu 121 kali sepanjang Februari 1957 sampai 7 Maret 1965.

Di Eropa, Si Putih memegang rekor juara Piala/Liga Champions dengan sembilan kali, dan paling banyak tampil di semifinal, yaitu 21 kali. Raul Gonzales masih menjadi topscorer Liga Champions dengan 64 gol.

Madrid paling banyak berpartisipasi di Liga Champions, dengan 15 kali berturutan sepanjang 1955/56 sampai 1969/70. Nilai transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Madrid tahun 2001, sebesar £45.8 million, masih belum terlampaui. Namun rekor penjualan pemain baru dibuat Madrid musim panas 2008, ketika melepas Robinho ke Manchester City dengan harga £32.5 million.

PROFIL: AS Roma, Gabungan Tiga Klub Tertua Ibukota Sebuah klub bentukan tokoh fasis Benito Mussolini itu memiliki ambisi besar yang hingga saat ini m

Profil
Nama: Associazione Sportiva Roma SpA
Julukan: Il Giallorossi (Kuning Merah), La Magica (Magis), Il Lupi (Si Srigala)
Berdiri: 22 Juli 1927 (Oleh Italo Foschi)
Stadion: Stadio Olimpico Roma, Italy (Kapasitas 82,700)
Presiden: Rosella Sensi
Pelatih: Luciano Spalletti

Sejarah

Associazione Sportiva Roma didirikan pada tahun 1927 oleh Italo Foschi. Klub ini merupakan hasil merger tiga klub Roma yang telah berdiri sebelumnya, yaitu Roman, Alba-Audace dan Fortitudo.

Merger tiga klub tersebut merupakan inisiatif diktator fasis terkenal Italia, Benito Mussolini. Tujuannya adalah membentuk klub yang kuat dari ibukota yang bisa mengakhiri dominasi klub-klub utara Italia saat itu.

Di tahun pertamanya sebagai klub profesional, AS Roma menjadikan Motovelodromo Appio sebagai stadion kandang mereka sebelum pindah di Campo Testaccio yang mulai dibuka pada November 1929.

AS Roma juga identik dengan warna merah marun dan kuning keemasan, yang mewakili warna tradisional dari kota itu sendiri. Warna itu sendiri diambil dari salah satu dari tiga klub merger, yaitu Roman Football Club.

Prestasi

Sejak berdiri di tahun 1927, AS Roma belum bisa mewujudkan ambisi Mussolini untuk mengakhiri dominasi klub dari utara Italia. Buktinya, hanya sedikit gelar diperoleh tim ibukota Italia itu dalam rentang waktu hampir sembilan dekade.

Di Serie A Italia, Roma hanya berhasil menjadi juara sebanyak tiga kali. Sementara di ajang Coppa Italia, sembilan titel dikoleksi dan gelar terakhir didapat tahun lalu. Di ajang Piala Super Italia, Roma memenangi ajang ini di tahun 2001 dan 2007. Di Serie B, Roma pernah menjadi juara di musim 1951/52.

Di kompetisi Internasional, Roma hanya satu kali memenangi ajang bergengsi, yaitu Piala UEFA di musim 196-/1961. Namun di ajang junior, Roma tampil cukup dominan. Di even Campionato Nazionale Primavera, enam gelar berhasil disegel pasukan Roma, sementara di Coppa Italia Primavera, mereka berhasil memperoleh tiga titel juara. Tak salah jika kemudian banyak pemain junior Roma yang kemudian menjadi bintang, seperti Danielle de Rossi dan Alberto Aquilani di musim ini.

Fakta Menarik Lain

- Nomor punggung #6 di Roma resmi dipensiunkan, yang merupakan bentuk penghormatan bagi Aldair, bek asal Brasil yang membela Roma sepanjang 13 musim, dari 1990 hingga 2003.

- Rosella Sensi memegang kendali Roma di tahun 2008 karena presiden sebelumnya, Franco Sensi, yang juga merupakan ayahnya, meninggal dunia.

- Francesco Totti memegang banyak rekor Roma, mulai dari penampilan terbanyak di berbagai kompetisi, juga rekor penampilan terbanyak di serie A, dan pencetak gol terbanyak untuk Roma.

- Logo Roma yang berbentuk srigala adalah ilustrasi dari mitos Romulus dan Remus, yang merupakan cerita terbentuknya kota Roma.

- Lagu kebesaran Roma yang juga sekaligus motto klub adalah La Roma non si discute, si ama, yang dinyanyikan oleh penyanyi Antonello Venditti. Arti kasarnya dari ungkapan tersebut adalah Roma tidak untuk dipertanyakan, tetapi untuk dicintai. Lagu ini dinyanyikan tiap Roma memetik kemenangan kandang setelah pertandingan rampung.

Kamis, 08 Januari 2009

PROFIL: Sepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Liverpool Mengingat semua prestasi yang telah diraih Liverpool hingga saat ini, mengapa suporter The

Bila dilihat dari sisi jumlah piala yang telah dimenangkan, Liverpool dapat dianggap sebagai tim paling sukses di Inggris. Hal itu karena The Reds merupakan juara terbanyak Divisi Satu Inggris selama 18 kali, dan juga di ajang Piala Eropa/Liga Champions selama 5 kali. Sayangnya tim ini belum pernah sekalipun merasakan gelar juara sejak Liga Primer Inggris dimulai.

Tetapi kalau peringkat di klasemen Liga Primer hingga sekarang ini yang menjadi patokannya, maka fans Liverpool dapat menjadi optimis kalau tahun ini akhirnya akan menjadi waktu di mana trofi juara domestik di Inggris akan bermarkas kembali di Anfield.

Sama seperti klub saingannya Manchester United, Liverpool juga sarat dengan sejarah, tragedi, dan prestasi. Sehingga ada masanya sepakbola Inggris identik dengan tim merah dari daerah Merseyside ini.

Selain The Beatles, klub ini menjadi hal lain yang membanggakan bagi kota Liverpool. Tetapi apakah The Beatles mempunyai sepuluh fakta menarik yang menghiasi The Reds? Mari kita simak fakta-fakta tersebut di bawah ini.

10. Sejarah Liverpool sebagai sebuah klub sepakbola berawal pada suatu hari di tahun 1892 saat terjadi perselisihan antara Everton yang menyewa lapangan Anfield dengan John Houlding yang saat itu menjadi pemilik stadion Anfield. Houlding ingin menaikkan biaya sewa dari £100 ke £250 per tahun. Hal itu ditolak Everton dan mereka akhirnya pindah ke stadion baru di Goodison Park. Houlding yang tak mau melihat lapangannya tak terpakai, akhirnya malah memutuskan untuk membentuk sebuah tim sepakbola sendiri yang akan memakai Anfield. Tim baru yang lahir pada 15 Maret 1892 itu akhirnya diberi nama Liverpool Football Club.

9. Liverpool sejak pertama kali terbentuk telah selalu bermarkas di Anfield. Stadion itu sendiri dibangun tahun 1884 dan berada di seberang Stanley Park. Tribun yang paling terkenal di Anfield tentunya adalah The Kop yang dinamakan berdasarkan sebuah bukit di propinsi Kwazulu-Natal, Afrika Selatan bernama Spion Kop. Bukit tersebut menjadi terkenal karena menjadi ajang pertempuran antara Lancashire Regiment yang kebanyakan berasal dari Liverpool dengan kaum Boer di Perang Boer Kedua. Nama The Kop itu diberikan oleh editor olahraga Liverpool Echo Ernest Edwards. Sekarang selain Liverpool, banyak tim sepakbola lain yang menamakan tribun mereka The Kop juga. Antara lain Sheffield United, Leicester City, Coventry City, dan Sheffield Wednesday.

8. Pada awalnya warna seragam Liverpool bukanlah merah seperti sekarang ini, melainkan biru dan putih. Baru sejak 1894, warna merah mulai digunakan sebagai warna seragam dan putih untuk celana. Akhirnya sejak 1964, semua pemain Liverpool mengenakan warna merah dari seragam, celana, dan kaos kaki. Menurut seorang legenda Liverpool Ian St. John dalam otobiografinya, ini terjadi saat manajer saat itu Bill Shankly merasa merah akan memberikan keuntungan psikologis bagi mereka. Shankly makin yakin timnya harus mengenakan warna merah setelah melihat salah satu pemainnya Ronnie Yeats terlihat lebih garang dalam balutan seragam dan celana merah. St. John kemundian mengusulkan kepada Shankly agar kaos kakinya juga berwarna merah.

7. Obor yang berada di logo Liverpool sekarang, ditambahkan untuk mengenang 96 suporter yang tewas saat Bencana Hillsborough. Kemalangan itu terjadi pada 15 April 1989 saat berlangsungnya pertandingan semi-final Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest. Terlalu banyaknya penonton yang hadir membuat bagian tribun yang diperuntukkan bagi fans Liverpool menjadi sangat padat dan mereka pun akhirnya menjadi sangat berdesak-desakan dan tidak bisa keluar karena masih dihalangi oleh pagar kawat yang tinggi. Akibatnya banyak yang mengalami sesak napas dan meninggal. Pertandingan pun dihentikan enam menit setelah dimulai karena banyaknya penonton yang mencoba memanjat pagar untuk menghindari kepadatan itu. Kejadian ini membuat seluruh stadion di Inggris diubah menjadi stadion yang hanya memiliki tempat duduk dan pagar yang memisahkan penonton dengan lapangan dihilangkan.

6. Walaupun Liverpool mempunyai sejarah yang gemilang dengan prestasi mereka di lapangan. Sebagian diantaranya menjadi ternoda karena hooliganisme dari para suporternya. Hal itu menjadi puncaknya pada 29 Mei 1985 ketika terjadinya Bencana Heysel. Heysel menjadi stadion tempat dilangsungkannya final Piala Eropa antara Liverpool melawan Juventus. Satu jam sebelum pertandingan dimulai, sebagian besar kelompok suporter Liverpool menerjang pagar yang memisahkan mereka dengan suporter Juventus dan kemudian menyerang para fans Bianconeri. Hal itu membuat para suporter Juve berlarian mundur untuk menghindari serangan dan terpojok di tembok stadion. Tembok itu akhirnya roboh dan menimpa penonton lain yang berada di bawahnya. Situasi kemudian menjadi kacau balau, dan wasit memutuskan untuk terus melanjutkan pertandingan untuk menghindari kerusuhan lebih lanjut lagi. Peristiwa ini mengakibatkan hilangnya nyawa 39 orang yang kebanyakan merupakan suporter Juventus dan juga skorsing bagi semua klub Inggris untuk tidak mengikuti semua kompetisi Eropa yang diadakan UEFA. Skorsing itu akhirya baru dicabut di musim 1990-91.

5. Ian Callaghan adalah pemain yang tampil paling banyak bagi Liverpool sebanyak 857 kali dalam karir yang berlangsung selama 19 musim di Anfield. Legenda lainnya Ian Rush memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak mencetak gol bagi Liverpool dengan 346 gol. Sedangkan Phil Neal merupakan pemain yang paling banyak menjadi juara di Liverpool karena ia telah berhasil memiliki medali pemenang sebanyak 20 buah. Rekor Neal ini juga bertahan bagi Inggris sebelum dipecahkan musim lalu oleh Ryan Giggs dari Manchester United.

4. Kemenangan terbesar yang pernah dicatat oleh Liverpool terjadi pada 1974 saat mereka menghancurkan Stromsgodset IF dengan skor akhir 11-0. Tetapi mereka juga pernah tampil buruk sekali dan mengalami kekalahan terbesar ketika digebuk Birmingham City 1-9 20 tahun sebelum kemenangan terbesar Liverpool terjadi.

3. Lagu kebanggaan yang selalu dinyanyikan para penonton di Anfield dan fans Liverpool di seluruh dunia berjudul You'll Never Walk Alone (YNWA) yang aslinya merupakan sebuah lagu di drama musikal Carousel. Lagu itu dinyanyikan pertama kali di Anfield saat band Gerry and the Pacemakers yang juga berasal dari Liverpool berhasil mencapai nomor satu di jenjang tembang berkat lagu itu. Suporter yang ikut bernyanyi saat lagu-lagu dari jenjang tembang itu diputar tidak berhenti menyanyikan YNWA mesikipun lagu itu sudah tidak masuk daftar lagi. Sejak itulah tradisi menyanyikan lagu tersebut di Anfield lahir. Lagu yang sama juga kemudian diadopsi oleh pendukung klub lain seperti Glasgow Celtic, Hibernian, Feyenoord Rotterdam, dan FC Twente.

2. Kepemilikan Liverpool sekarang berada di tangan dua orang Amerika Serikat Tom Hicks dan George Gillett sejak 6 February 2007 ketika mereka membeli saham terakhir dari ketua sebelumnya David Moores. Hubungan antara Hicks dan Gillett kemudian dilaporkan memburuk sehingga membuat Dubai International Capital tertarik untuk menjadi pemilik Liverpool. Setahun sebelumnya, Liverpool telah mendapatkan izin untuk membangun stadion baru di Stanley Park. Tetapi desain stadion baru itu diubah setelah masuknya Hicks & Gillett dan kini pembangunan stadion menjadi tertunda karena adanya krisis finansial yang melanda global dunia.

1. Kemampuan Liverpool untuk terus bermain dan pantang menyerah sangat terlihat di dalam dua pertandingan final yang mereka hadapi. Saat final Piala FA 2006 melawan West Ham United berlangsung, Liverpool dengan cepat tertinggal 1-2 dalam waktu 32 menit pertama. Skor berubah lagi menjadi 3-2 bagi West Ham hingga akhirnya kapten Steven Gerrard mencetak satu gol di menit perpanjangan waktu terakhir yang merubah skor 3-3 yang harus diakhiri lewat adu penalti. The Reds akhirnya menjadi juara setelah kiper Pepe Reina mampu memblok tendangan penalti 3 pemain West Ham.

Final lainnya terjadi di ajang Liga Champions 2005 melawan AC Milan di Istanbul, Turki. Menjelang turun minum, Liverpool telah kebobolan 0-3. Lalu, The Reds mampu menyamakan kedudukan dengan mencetak tiga gol juga di babak kedua. Hasil seri itu bertahan hingga peluit akhir dan memaksa diadakannya adu penalti lagi. Kali ini pahlawan Liverpool adalah penjaga gawang Jerzy Dudek yang berhasil menepis tendangan penalti terakhir Andriy Shevchenko.

Lampard: Tak Boleh Ada Kesalahan Lagi

Dalam lanjutan Liga Primer Inggris pekan ini akan ada big match antara MU kontra Chelsea. Kali ini Chelsea akan menjadi tamu 'Setan Merah'.

Selain memperebutkan tiga poin, kedua tim juga bersaing untuk menjaga peluang juara musim ini tetap terbuka. Syarat yang harus dipenuhi, tentu saja, adalah kemenangan.

Di sinilah harapan Lampard digantungkan. Untuk mewujudkannya, gelandang Chelsea ini meminta semua pemain tidak memberikan ruang sedikitpun untuk terjadinya kesalahan, terutama dalam momen bola-bola mati.

Penekanan Lampard itu tak terlepas dari pengalaman di masa silam, di mana Chelsea kerap kebobolan lewat prosesi bola mati MU.

"Kami sudah berlatih mengatasi set-pieces minggu ini," buka Lampard seperti dikutip Sky Sports.

"Kesalahan yang terjadi membuat frustasi semua orang karena kami bekerja keras untuk hal ini. Kadangkala kesalahan tersebut terjadi karena kesalahan individu saja, atau gabungan, tapi hal itu kemudian menjadi penting karena kami mendominasi jalannya pertandingan di dua pertandingan terakhir dan akhirnya kalah karena momen set-piece di menit-menit akhir tiap pertandingan."

"Kami tak boleh lagi membiarkan hal itu terjadi saat melawan tim sekaliber Manchester United," tegas Lampard.

PROFIL: Juventus, Klub Italia Tersukses Sejak berdiri, Juventus sukses mempertahankan laju kesuksesan mereka di puncak tertinggi, hingga saat ini.



Profil
Nama: Juventus Football Club S.p.A.
Julukan: La Vecchia Signora (Nyonya Tua), La Fidanzata d'Italia (Kekasih Italia), IL Bianconeri (Putih Hitam), Le Zebre (Si Zebra), Signora Omicidi (wanita Pembunuh)
Berdiri: 1 November 1897
Stadion: Stadio delle Alpi, Turin, Italy (Kapasitas 69,000)
Presiden: Giovanni Cobolli Gigli
Pelatih: Claudio Ranieri

Sejarah

Pertama didirikan oleh murid-murid sekolah Massimo D'Azeglio Lyceum di Turin pada 1897, Juventus memiliki nama awal Sport Club Juventus. Baru dua tahun kemudian berganti nama menjadi Foot-Ball Club Juventus.

Namun di tahun 1906, Juventus sudah mengalami perpecahan. Beberapa staff memutuskan meninggalkan Juventus yang kemudian diikuti oleh presiden Alfredo Dick yang kemudian mendirikan klub baru berjuluk FBC Torino.

Terkait emblem Juventus, pihak klub melakukan beberapa perubahan kecil. Modifikasi terakhir dilakukan pada musim 2004/05 hingga mengalami evolusi seperti yang sekarang ini.

Juventus juga merupakan salah satu klub yang kerap berpindah-pindah stadion. Setelah dua tahun pertama, di mana Juventus bermain di Parco del Valentino dan Parco Cittadella pada tahun 1897 dan 1898, mereka kemudian bermain di Piazza d'Armi Stadium hingga 1908 kecuali tahun 1905 dan 1906, saat mereka berkandang di Corso de Umberto.

Di periode 1909 hingga 1922, Juventus bermarkasa di Corso Sebastopoli Camp dan kemudian hijrah ke Corso Marsiglia Camp hingga 1933. Stadion Benito Mussolini (dulunya bernama stadion Comunale Vittorio Pozzo dan kini berubah menjadi Stadion Olimpico, Turin) menjadi marka Juve berikutnya hingga 1990 sebelum pindah ke Delle Alpi hingga 2005. Juve juga sempat berkandang di Renzo Barbera di Palermo, Dino Manuzzi di Cesena dan Giuseppe Meazza di Milan. Saat ini pihak klub sedang memperbaiki Delle Alpi dan mengembangkan berbagai fasilitas di stadion kebanggaan Bianconeri ini.

Prestasi

Merujuk pada sejarah, Juventus adalah klub Italia tersukses. Total 40 tropi dikoleksi dan Juventus adalah salah satu klub terbaik di dunia, dengan mengumpulkan 11 tropi internasional, yaitu rekor sembilan titel kompetisi UEFA dan dua gelar dunia, yang menjadikan mereka sebagai tim ketiga yang paling sering menang di Eropa dan keenam di dunia untuk kompetisi internasional antarklub.

Juventus juga memegang rekor terbanyak di Serie A Italia sebagai tim peraih juara terbanyak dengan 27 gelar dan memegang rekor juara secara berturut-turut, yaitu dari musim 1930/31 hingga 1934/35. Juventus juga memenangi Coppa Italia sebanyak sembilan kali dan sampai saat ini masih memegang rekor kemenangan secara keseluruhan.

Fakta Menarik Lain:

- Juventus identik dengan warna hitam putih dengan motif zebra. Namun dalam sejarahnya, sebelum tahun 1903, Juve sempat dikenal publik berkostum hitam merah muda. Pergantian warna kostum ini terjadi karena kesalahan pencucian, di mana salah satu ayah dari pemain Juve mencuci kostum pink tersebut hingga pudar.

- Kostum garis-garis hitam putih Juve pertama kalinya diekspor dari Inggris, tepatnya dari Nottingham yang mana supliernya adalah seorang suporter Nottingham County.

- Menurut La Repubblica Juventus adalah klub dengan basis massa pendukung terbanyak di dunia. Diperkirakan ada 170 juta tifosi Juventus yang tersebar di seluruh dunia, di mana 43 juta fans mereka diprediksi berdomisili di Eropa.

- Alessandro Del Piero memegang rekor penampilan terbanyak untuk klub di berbagai kompetisi, sementara Giampiero Boniperti memegang caps terbanyak di kancah domestik Serie A dengan 444 penampilan.

- Juventus adalah satu dari tiga klub Italia yang go public, dengan memiliki tempat di bursa saham Italia. Dua tim lain adalah Lazio dan Roma.

Siapa Pemain Muda Terbaik Serie A Italia?



Berikut daftar bintang masa depan Serie A Italia, tidak diurut berdasarkan pemeringkatan:

Alexandre Pato (AC Milan)
Pemain depan -- 2 September 1989

"Bagiku dia berpotensi menjadi striker terkuat di dunia," puji pelatih AC Milan Carlo Ancelotti usai pertandingan menghadapi Udinese. Pemain Brasil berusia 19 tahun ini memiliki semua kemampuan yang layak ditakuti para pemain belakang -- kecepatan, tenaga, keseimbangan, kemampuan, dan tendangan mematikan. Masih butuh mengasah permainannya, seperti pergerakan dan pengambilan keputusan, potensi Pato tak bisa diabaikan begitu saja.

Mauro Zarate (Lazio)
Pemain depan -- 18 Maret 1987

Fenomena yang hanya bisa dibandingkan dengan sedikit pemain terbaik di dunia seperti Lionel Messi. Zarate cepat, cerdas, kreatif, dan beberapa kali bola seolah-olah menempel di kakinya. Namun, tak jarang Zarate terlalu rakus, dan dia butuh meningkatkan sikap serta kerjasama tim. Apapun, inilah tipe pemain yang akan berprestasi tinggi di tingkat dunia. Real Madrid meminatinya, tapi hanya Lazio yang ada di dalam hati Zarate.

Marek Hamsik (Napoli)
Gelandang -- 27 Juli 1987

Salah satu gelandang muda yang memiliki kemampuan paling lengkap di dunia. Hamsik seperti tak punya kelemahan dalam permainannya. Dibandingkan dengan Frank Lampard, gelandang asal Slowakia ini punya kemampuan membantu serangan, masuk ke kotak penalti lawan, dan mencetak gol. Seperti halnya dengan Lampard, rekor golnya untuk ukuran gelandang sangat subur. Hamsik mengemas sembilan gol musim lalu, dan sudah menjaringkan bola ke gawang lawan tujuh kali musim ini.

Sebastian Giovinco (Juventus)
Gelandang serang -- 26 Januari 1987

Dinobatkan sebagai penerus tahta Alessandro del Piero, Giovinco menjadi salah satu trequarista tradisional Italia, yang mengatur serangan di belakang duet striker. Semut Atom memiliki teknis nyaris sempurna, lincah, dua kaki sama baiknya, umpan akurat, giringan bola, dan baik dalam membaca permainan. Banyak yang beranggapan, dengan tinggi hanya 165 cm, Giovinco akan kesulitan berlaga di Serie A, tapi bakat besar yang dimiliki mengalahkan segalanya. Butuh kematangan bermain untuk meraih prediket yang terbaik.

Fabiano Santacroce (Napoli)
Bek tengah/bek kanan -- 24 Agustus 1986

Santacroce mulai bersinar saat tampil di klub Serie B, Brescia. Santacroce adalah salah satu bek muda terbaik Italia saat ini, dan kemampuannya disebandingkan dengan Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta. Cepat, berani, dan penggasak yang tangguh, hanya butuh waktu bagi Santacroce untuk tampil reguler di timnas Italia. Rumor yang beredar menyebutkan Milan mengincarnya untuk menggantikan Nesta.

Claudio Marchisio (Juventus)
Gelandang -- 19 Januari 1986

Dianggap "Marco Tardelli yang baru", Marchisio mengundang pujian saat turut serta memberikan kemenangan Juventus 4-2 atas Milan di Turin. Pemain berusia 22 tahun ini hanya punya sedikit kelemahan. Marchisio sama baiknya, tampil menyerang maupun bertahan. Bersama Momo Sissoko, pemain yang juga pandai mengumpan ini menjadi duet sepadan di lini tengah Juve.

Paolo de Ceglie (Juventus)
Bek kiri/kiri luar -- 17 September 1986

Seperti halnya Marchisio, De Ceglie juga tampil mengesankan saat melawan Milan. Pemain timnas Italia U-21 ini meneror sektor kanan pertahanan Milan yang dikawal Gianluca Zambrotta. Pemain sayap ini mirip Antonio Cabrini, tapi De Ceglie masih harus meningkatkan kemampuan dalam bertahan. Posisi terbaik De Ceglie adalah kiri luar, posisi yang memungkinkannya mengeksploitasi kecepatan dan kebolehan umpan silangnya.

Cristian Zapata (Udinese)
Bek tengah -- 30 September 1986

Zapata dirundung cedera belakangan ini, tapi jika tampil bugar, hanya tinggal tunggu waktu melihatnya bergabung dengan klub besar. Milan, Juventus, dan Arsenal dilaporkan tertarik terhadap bek tengah yang pandai menjaga lawan, menggasak, menyundul, dan juga cepat serta tenang. Zapata sering menggiring bola dari lini pertahanan untuk mengawali serangan tim.

Mario Balotelli (Inter Milan)
Pemain depan -- 12 Agustus 1990

Remaja ajaib yang memikat perhatian musim lalu saat masih berusia 17 tahun, dan turut berperan penting dalam kesuksesan Inter meraih scudetto. Lahir di Sisilia dari keluarga imigran asal Ghana, Balotelli diharapkan menjadi pemain keturunan Afrika pertama yang menjadi bintang di timnas Italia. Kasus yang menghampiri Balotelli beberapa bulan terakhir menjadi peringatan untuk memperbaiki sikapnya. Demi mengembalikan permainan terbaiknya -- Jose Mourinho benar dengan menyuruhnya berlatih bersama tim cadangan.

Stevan Jovetic (Fiorentina)
Gelandang serang/pemain depan -- 2 November 1989

Fiorentina harus bersaing dengan klub papan atas lainnya saat mendatangkan Jovetic dari Partizan Belgrade musim panas lalu. Pemain berusia 19 tahun ini masih beradaptasi dengan atmosfir Serie A, namun masih mampu menunjukkan bakat yang dipercaya akan membuatnya bersinar suatu hari nanti. Jovetic dapat diandalkan bermain di posisi trequarista, karena pandai menggiring serta mengolah bola. Tunggu saja aksinya lebih banyak lagi di Artemio Franchi dalam beberapa bulan ke depan!

Robert Acquafresca (Cagliari/Inter)
Pemain depan -- 11 September 1987

Acquafresca dimiliki Inter, tapi sedang dipinjamkan ke Cagliari -- tempatnya menjadi kunci kelolosan klub Sardinia itu dari jeratan degradasi musim lalu dengan mencetak 10 gol. Musim ini, Acquafresca sudah mengemas enam gol, dan banyak laporan yang menyebutkan dirinya akan dipanggil kembali ke San Siro bulan ini. Striker jangkung ini pandai memanfaatkan keunggulan fisiknya untuk bola-bola atas, tapi masih kesulitan memanfaatkan peluang berupa bola rendah. Pemain setengah Polandia ini kerap dibandingkan dengan Luca Toni.

Jeremy Menez (AS Roma)
Gelandang serang -- 7 Mei 1987

Sebutan "Zinedine Zidane yang baru" juga disematkan untuknya, seperti pemain muda Prancis lain. Menez memang punya kemiripan dengan legenda sepakbola itu -- cepat, kemampuan tinggi, dan kreatif. Gelandang berusia 21 tahun ini dapat bermain di sayap kiri atau di tengah. Sejak didatangkan dari Monaco musim lalu, masa depan Roma diletakkan di bahu Menez.

Vincenzo Fiorillo (Sampdoria)
Kiper -- 13 Januari 1990

Italia disebut-sebut mulai kekurangan kiper muda berkualitas. Tapi, kehadiran penjaga gawang belia tim Primavera Sampdoria ini menyeruak di pemberitaan. Fiorillo, 18 tahun, sudah disebut-sebut sebagai "Gianluigi Buffon yang baru", dan jika Anda menyimak permainannya, Anda akan mengerti kenapa. Gaya keduanya identik. Fiorillo, dengan tinggi 190 cm, tampil menjulang di gawang Sampdoria, tenang dan mampu memimpin lini pertahanan. Musim lalu, Fiorillo menyabet gelar liga dan piala Primavera bersama Samp. Sudah menjalani debut Serie A, Fiorillo segera menjadi andalan Sampdoria senior.

Savio Nsereko (Brescia)
Gelandang serang -- 27 Juli 1990

Setelah menelurkan bakat-bakat baru seperti Hamsik dan Santacroce, Brescia kembali memunculkan Nsereko. Pemain kelahiran Ghana berpaspor Jerman ini masih berusia 19 tahun, dan sudah dianggap sebagai bintang masa depan. Nsereko bisa bermain sebagai gelandang serang di sayap kiri, atau di depan, dan terkenal berkat kelincahan dan kecerdasannya. Serangkaian klub besar sudah mengincar Nsereko, seperti Juventus dan Napoli, dan sangat mungkin pindah Januari ini.

Alexis Sanchez (Udinese)
Pemain depan/sayap -- 16 Desember 1988

Seperti halnya Pato, Sanchez dijuluki "El Niño Maravilla" (Anak Ajaib) dan menjadi salah satu pemain muda berbakat hebat di Serie A Italia. Kecepatan, teknik, dan giringan bola adalah kelebihan Sanchez. Dapat bermain di posisi sayap atau gelandang serang ortodoks, pemain asal Cili ini sudah mengemas dua gol di Serie A musim ini, termasuk gol hebat ke gawang Catania. Sayangnya, penampilan Sanchez, seperti tim yang dibelanya, menurun belakangan ini.

Beberapa pemain muda lain yang layak disimak:
Edison Cavani (Palermo), Zdravko Kuzmanovic (Fiorentina), Sokratis Papastathopoulos (Genoa), Stefan Radu (Lazio), Viktor Obinna (Inter), Simon Kjaer (Palermo), Mobido Diakite (Lazio), Alberto Paloschi (AC Parma/Milan), Domenico Criscito (Genoa/Juventus), Stefano Chuka Okaka (Roma), Eder(Frosinone), Lorenzo De Silvestri (Lazio), Fausto Rossi (Juventus).

Siapa pemain muda yang terbaik menurut Anda? Sampaikan pendapat Anda dalam formulir di bawah ini!

Malouda Ditukar Dengan Cicinho?


Daily Mirror melaporkan kalau Chelsea tengah mempertimbangkan pertukaran pemain mereka Florent Malouda dengan Cicinho (foto) dari AS Roma.

Scolari menginginkan timnya dapat bermain lebih baik dengan memanfaatkan lebarnya lapangan. Cicinho yang dapat bermain sebagai bek kanan atau winger kanan itu dirasakan lebih cocok dibandingkan Malouda.

Sejak bergabung di Stamford Bridge, Malouda tidak tampil dengan konsisten dan posisinya lebih sering diisi oleh Joe Cole atau Salomon Kalou.

Cicinho sendiri yang didapatkan Giallorossi dari Real Madrid telah menyatakan tidak ingin meninggalkan Roma walau klubnya dikabarkan ingin menggantikannya dengan Miguel dari Valencia.

Namun bila ia akhirnya keluar, maka The Blues akan mendapatkan saingan dari Bayern Muenchen dan juga beberapa klub papan atas Brasil.

Laporan dari Daily Mail menginformasikan kalau pertukaran antara Malouda dan Cicinho itu dapat bernilai sebesar £5 juta.

Roma Identifikasi Quagliarella Sebagai Pengganti Totti, Selain Fabio Quagliarella, Sergio Flocari juga dianggap layak menggantikan Francesco Totti.

AS Roma dikabarkan sedang berupaya memboyong striker Fabio Quagliarella (foto) dari Udinese untuk musim depan. Namun Pietro Leonardi, direktur olahraga Udinese, membantah sedang berunding dengan Giallorossi untuk melepas pemain andalannya.

Pers Italia menulis pelatih Luciano Spaletti tidak bisa lagi mengandalkan Francesco Totti, karena seringnya sang kapten istirahat panjang akibat cedera. Roma harus menemukan pengganti Totti, agar musim depan lebih bisa bersaing.

Pietro Leonardi telah mendengar kabar ini, tapi dia mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan dengan manajemen Roma.

"Yang juga saya tidak tahu adalah apakah Quaglirella akan dijual pada musim panas mendatang," kata Leonardi kepada Forzama.info.

"Tidak seorang pun bisa meramalkan yang akan terjadi. Saya juga belum dihubungi orang-orang dari AS Roma, termasuk Daniele Prade," lanjut Leonardi.

Leonardi juga menegaskan Udinese telah memutuskan tidak akan melakukan transaksi apa pun sepanjang Januari 2009. Artinya, tidak akan ada pemain inti yang dilepas, dan pemain lain datang ke Stadion Friuli.

Laporan lain menyebutkan Quagliarella bukan satu-satunya pemain yang diidentifikasi AS Roma sebagai pengganti Totti. Lainnya adalah Sergio Flocari, pemain Atalanta.

Alessio Cerci, mantan pemain AS Roma yang kini memperkuat Atalanta, mengatakan sesuatu yang luar biasa jika Giallorossi bisa memboyong Flocari.

"Sebelum saya tiba di Atalanta, saya tidak banyak tahu Sergio. Kini, setiap hari saya berlatih bersamanya, dan saya jamin dia pemain yang tepat untuk menggantikan Totti," kata Cerci.

Carlo Osti, direktur olahraga Atalanta, telah mengisyarakatkan siap berunding dengan Roma untuk melepas Flocari.

"Kami akan membiarkannya pergi pada musim panas, jika Roma mengajukan tawaran menarik. Kebijakan kami adalah membeli pemain muda, dan menjual mereka yang telah mapan," ujar Osti.

Sejauh ini, masih menurut Osti, Roma belum mengajukan tawaran. Jadi Atalanta tidak akan menjual pemainnya ke mana pun.

Baldini Yakin Roma Singkirkan Arsenal, Franco Baldini menjabat sebagai direktur Roma dari 1999 hingga 2005, dan pengalamannya menukangi timnas Inggris

Asisten Fabio Capello itu percaya Giallorossi mempunyai kekuatan yang cukup untuk menyingkirkan the Gunners dari ajang Liga Champions musim ini.

Undian 16 besar Liga Champions mempertemukan raksasa Italia dan Inggris, karena selain Roma versus Arsenal, Juventus akan menantang Chelsea dan Inter akan bertempur dengan juara bertahan Manchester United.

"Saya dapat mengatakan undian lebih berat untuk wakil Inggris. Sulit untuk membuat prediksi, karena skenario dapat berubah drastis dalam dua bulan, dengan cedera dan kebugaran yang menurun," kata Baldini kepada La Gazzetta dello Sport.

Roma lolos sebagai juara grup A di atas Chelsea dan tampaknya memiliki tugas lebih mudah di atas kertas. "Saya menjagokan Lupi, karena gaya sepakbola mereka dapat bersinar melawan tim seperti Arsenal," yakinnya.

Tentang pemain kedua tim, Baldini berkomentar, "Wenger tak akan mampu bergantung pada Fabregas, cahaya terang mereka, dan akan kehilangan Walcott yang menjalani operasi bahu. Tentang cedera Totti, saya yakin ia akan sembuh pada waktunya."

Podolski, Van Nistelrooy Masuk Daftar Incaran Roma AS Roma ingin mendatangkan striker berkelas musim depan dan sudah menyusun daftar incarannya.


Menurut Il Corriere dello Sport, AS Roma mengincar striker bernama besar untuk melengkapi duet Francesco Totti dan Mirko Vucinic musim depan.

Kandidat utamanya adalah Ruud van Nistelrooy (foto) dari Real Madrid. Striker Belanda ini mungkin tak lagi dibutuhkan Madrid akhir musim, setelah kedatangan Klaas-Jan Huntelaar dan penetapan Karim Benzema sebagai incaran utama Los Merengues musim depan.

Kontrak Van Nistelrooy berakhir 2010 dan ada dua masalah yang harus dipikirkan masak-masak oleh Roma. Pertama, gaji yang tinggi, yaitu €6 juta setahun. Kedua, kondisi fisik sang pemain, karena pemain berusia 32 tahun itu tak lagi bermain sepanjang sisa musim akibat cedera lutut.

Kandidat lain adalah striker Bayern Muenchen Lukas Podolski. Pemain berusia 23 tahun ini lebih sering menganggur di bangku cadangan musim ini. Kontribusinya akan kian berkurang jika Bayern dipastikan memboyong Ivica Olic dari Hamburg SV, untuk bergabung bersama Luca Toni, Franck Ribery, dan Miroslav Klose di lini serang.

Untuk Poldi, Roma harus menanti harga transfer yang diminta Bayern. Klub Jerman itu diyakini tak bersedia melepasnya dengan potongan harga, hal yang sama juga akan dilakukan Madrid untuk Van Nistelrooy.

Fans Berharap Aquilani Tidak Pindah Seorang suporter cilik meminta langsung pada Alberto Aquilani untuk tetap bermain di AS Roma.

Selama masa istirahat d Serie A Italia, beberapa klub tetap mengadakan kegiatan baik di dalam maupun di luar lapangan. AS Roma termasuk klub yang sering mengadakan kegiatan amal, baik secara pribadi maupun atas nama klub.

Presiden Roma, Franco Sensi, menjadi pengaggas kegiatan amal tersebut. Matteo Brighi dan Alberto Aquilani (foto) termasuk pemain yang rajin memberi sumbangan, terutama ke rumah sakit atau rumah penampungan kaum miskin.

Baru-baru ini, keduanya mengunjungi rumah sakit Saint Eugene di Roma, dalam rangka sebuah kegiatan amal. Brighi dan Aquilani tidak datang dalam waktu bersamaan, tapi kedatangan Aquilani menjadi berita tersendiri.

Seperti biasa, Aquilani membawa dan membagi-bagikan hadiah kepada beberapa pasien. Ia juga memberikan topi, sarung tangan dan kostum Roma kepada beberapa anak penggemar berat Giallorossi.

Yang menarik, seorang anak berkata langsung pada Aquilani agar tetap bertahan di Roma, tetaplah bermain dan jangan pindah ke klub lain. Menurut rimanews, pemain berusia 24 tahun itu hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Aquilani memang sudah lama dikabarkan diincar Inter dan Juventus, dan akan pindah pada bulan ini maupun akhir musim ini. Ia sendiri belum bersedia menjawab mengenai berita tersebut.

Gelandang timnas Italia ini masih dalam tahap pemulihan cedera meski sudah mulai berlatih ringan. Ia diragukan akan tampil dalam lanjutan Serie A akhir pekan ini, saat Roma akan menghadapi AC Milan.

Walcott Dijual Seharga 400.000 Real Madrid, Chelsea, dan Manchester City dapat membeli bintang muda Inggris itu dengan harga miring akibat peraturan



Kesalahan Arsenal untuk menawarkan Theo Walcott perpanjang kontrak dapat berakibat fatal bagi tim London Utara itu, demikian berita dari the Daily Mirror.

Kontrak mantan bintang muda Southampton itu akan habis pada 2010, dan penyerang berusia 19 tahun itu tak senang karena the Gunners belum juga memberikan kontrak baru.

Akibatnya, Arsenal hanya akan menerima biaya transfer sebesar £400.000 untuk Walcott karena adanya lubang dalam peraturan transfer FIFA.

Calon pembeli hanya akan membayar kepada Arsenal, yang mengeluarkan £5 juta pada 2006 untuk memboyong Walcott, sebesar £80.000 untuk setiap tahun ia berlatih di Ashburton Grove.

Chelsea dan Manchester City tentu tak keberatan untuk meningkatkan gaji sebesar £20.000 per pekan yang kini diterima oleh Walcott, demikian juga halnya dengan Real Madrid.

Bahkan, Marca memberitakan Madrid mengawasi situasi ini dengan seksama.


Striker Bayern Muenchen Lukas Podolski yang tengah mencari klub baru terus memberi sinyal kepada AS Roma untuk memboyongnya.

Podolski yang akhirnya diperbolehkan pindah ke klub lain yang berani membayar £8.5 juta kepada FC Hollywood itu memang tengah menjadi rebutan dari beberapa klub besar Eropa.

Mantan klubnya Koeln, Manchester City, Tottenham Hotspur, dan juga Hamburg sudah menunjukkan minatnya untuk membeli pemain berusia 23 tahun itu.

Laporan dari Italia juga menginformasikan kalau pihak Giallorossi tengah mempertimbangkan untuk ikut memperebutkan Podolski.

"Saya telah mendengar kalau Roma berminat pada saya, tetapi hingga sekarang belum ada kontak dengan mereka."

"Francesco Totti adalah pemain yang hebat dan ia menunjukkan kekuatan yang luar biasa untuk kembali bermain di Piala Dunia 2006 setelah cedera yang dialaminya."

"Akan bagus sekali bila saya dapat bermain mendampingi Totti. Pengalaman bermain di Italia juga akan menyenangkan dan Luca Toni selalu memberitahu kalau saya akan dapat bermain dengan baik di sana dan memperbaiki kemampuan saya sebagai seorang pemain," kata Podolski kepada Il Giornale.

Walaupun Podolski menyebutkan nama Roma, Tuttosport malah melansir kalau Juventus yang kini lebih serius untuk membawa striker Jerman tersebut ke Serie A.

Pilih Giallorossi atau Bianconeri, Poldi?

Pelatih AS Roma Luciano Spaletti (foto) tertawa mendengar ancaman AC Milan. Menurutnya, tekanan justru ada pada I Rossoneri dan 'pemain bintangnya' saat mereka bertemu di Stadio Olimpico Roma, Minggu (11/1).

Perhatian publik sepakbola Italia akan tertuju ke lini tengah Milan, yang saat ini diperkuat lima bintang; David Beckham, Ronaldinho, Ricardo Kaka, Andrea Pirlo, dan Clarence Seedorf. Ancelotti dipastikan akan menghadapi masalah serius; bagaimana menyeimbangkan lini tengah dan belakangnya.

"Itulah masalah Milan. Sedangkan kami tidak punya masalah. Kami akan menurunkan sebelas pemain, seperti biasanya. Kita lihat saja siapa yang menang," ujar Spaletti kepada Sky Sport 24.

Spaletti juga mengatakan bagi kedua tim, ini bukan laga mudah. Bagi individu seperti Beckham, masih menurut Spaletti, laga ini merupakan pertaruhan karena semua orang akan memperhatikan kemampuan fisiknya.

"Kita bertanya-tanya apakah Beckham masih pemain besar. Kita akan mengevaluasi kualitas dan kreativitasnya," lanjut Spaletti.

Milan, masih menurut pelatih berkepala plontos itu, adalah tim dengan kualitas permainan set-pieces dan pergerakan pemain yang cepat dengan umpan-umpan pendek. Mereka juga sebuah unit yang solid.